Lapisan Atmosfer
dan Karakteristiknya
Manusia,
hewan, dan tumbuhan tidak dapat bertahan hidup tanpa udara. Udara memiliki
peranan penting bagi kehidupan manusia, salah satunya untuk bernapas. Udara
yang dibutuhkan oleh manusia terdapat pada lapisan atmosfer.
1. Atmosfer
Atmosfer sering disebut selimut
pelindung bumi. Peranan penting atmosfer didukung oleh sifat-sifat dan
karakteristik yang dimiliki oleh tiap-tiap lapisannya. Ketinggian lapisan
atmosfer mencapai lebih dari 1000 km. Atmosfer terbentuk bersamaan dengan
pembentukan Bumi.
a. Pengertian
dan Komposisi Atmosfer
Dalam bahasa
Yunani, atmosfer berasal dari kata atmo yang berarti uap
dan sphere yang berarti lapisan. Oleh karena itu, atmosfer
diartikan sebagai lapisan udara yang menyelubungi Bumi. Atmosfer terdiri atas
beberapa lapisan. Batas antarlapisan atmosfer tidak diketahui secara pasti.
Meskipun demikian, transisi antarlapisan dapat diketahui dari perubahan sifat
secara bertahap seiring dengan bertambahnya ketinggian.
Atmosfer tersusun oleh kumpulan gas yang
tidak terlihat. Komponen gas penyusun atmosfer, yang Nitrogen sebesar 78 %,
Oksigen sebesar 20,95 %, Argon sebesar 0,93 %. Karbon dioksida sebesar 0,03 %,
dan Neon sebesar 0,0018%. Lima gas tersebut merupakan komponen yang paling
dominan di atmosfer. Gas-gas lain yang terdapat di atmosfer dalam volume kecil
antara lain helium, ozon, hidrogen, kripton, xenon, dan metan.
b.
Sifat-Sifat Atmosfer
Atmosfer merupakan lapisan udara yang
menyelubungi Bumi. Udara tidak dapat dilihat dan diraba. Meskipun demikian,
udara memiliki sifat-sifat fisik sebagai berikut.
1. Tidak dapat dilihat, tidak berwarna,
dan tidak berbau. Atmosfer hanya dapat dirasakan dalam bentuk angin.
2. Memiliki massa sehingga dapat
menghasilkan tekanan.
3. Bersifat transparan dalam beberapa
bentuk radiasi.
4. Bersifat elastis dan dinamis (dapat
mengembang dan mengerut) sehingga dapat bergerak dan berpindah.
c. Manfaat
Atmosfer
Atmosfer merupakan lapisan udara yang
memberikan manfaat bagi kehidupan di Bumi. Beberapa manfaat atmosfer sebagai
berikut.
1. Melindungi Bumi dari radiasi sinar
ultraviolet yang membahayakan kehidupan makhluk di Bumi.
2. Melindungi Bumi dari jatuhnya
benda-benda angkasa, misalnya meteor.
3. Menjadi tempat penelitian di bidang
meteorologi dan klimatologi, seperti prakiraan cuaca.
4. Menjadi tempat terjadinya gejala
cuaca, seperti pembentukan awan, hujan, petir, dan angin.
5. Berperan di bidang komunikasi karena
dapat memantulkan gelombang radio.
6. Menjadi tempat pembentukan awan dan
berlangsungnya hujan.
7. Sebagai sarana berlangsungnya
pembakaran karena udara mengandung oksigen.
8. Mengatur suhu Bumi sehingga tidak
terlalu panas pada siang hari dan dingin pada malam hari.
2. Lapisan
Penyusun Atmosfer
Atmosfer tersusun dari beberapa lapisan.
Lapisan-lapisan penyusun atmosfer memiliki karakteristik dan ketebalan yang
tidak sama. Karakteristik tiap-tiap lapisan atmosfer dapat dimanfaatkan oleh
manusia untuk mendukung kelangsungan kehidupan. Lapisan penyusun atmosfer
sebagai berikut.
a. Troposfer
Troposfer adalah lapisan penyusun
atmosfer yang letaknya paling dekat dengan permukaan bumi. Sekira 80% massa
atmosfer terdapat pada lapisan ini. Ketinggian lapisan troposfer di Permukaan
Bumi tidak sama. Ketinggian troposfer di daerah kutub sekira 8 km, di daerah
khatulistiwa 16 km, dan di daerah. Lintang tinggi sekira 12 km. Pada lapisan
troposfer berlaku hukum gradien geotermis, yaitu semakin tinggi suatu tempat
suhunya semakin dingin. Setiap kenaikan ketinggian 100 m terjadi penurunan suhu
sekira 0,6-1 derajat celcius. Peristiwa yang terjadi di lapisan troposfer
antara lain awan, hujan, petir, dan tempat mengudara pesawat terbang.
b. Stratosfer
Stratosfer adalah lapisan yang terletak
di atas lapisan troposfer. Batas antara lapisan troposfer dan stratosfer
disebut tropopause. Sekira 19,9% massa atmosfer terdapat pada lapisan ini.
Lapisan stratosfer terletak pada ketinggian 15-55 km. Pada lapisan stratosfer
berlaku hukum isotermis, yaitu suhu udara bertambah tinggi seiring dengan
naiknya ketinggian tempat. Kenaikan suhu disebabkan oleh adanya lapisan ozon
pada ketinggian 20 km. Lapisan ozon mampu menyerap radiasi ultraviolet dari
Matahari.
c. Mesosfer
Mesosfer adalah lapisan yang terletak di
atas lapisan stratosfer. Batas antara lapisan troposfer dan mesosfer disebut
stratopause. Sekira 0,999% massa atmosfer terdapat pada lapisan ini. Lapisan
mesosfer terdapat pada ketinggian 55-80 km. Pada lapisan mesosfer kembali
berlaku hukum geotermis. Penurunan suhu yang terjadi sebesar 0,4 derajat
celcius setiap kenaikan 100 m. Suhu terendah pada lapisan ini dapat mencapai
-100 derajat celcius. Massa udara dingin tersebut mampu membakar meteor dan
benda langit lain yang hendak masuk ke Bumi. Pada Mesosfer terdapat lapisan
yang bermuatan listrik pada ketinggian 70 km. Kondisi ini mengakibatkan
terjadinya fenomena awan pijar yang berasal dari uap air atau debu meteor.
d. Termosfer
Termosfer adalah lapisan yang terletak
di atas lapisan mesosfer. Batas antara lapisan mesosfer dengan termosfer
disebut mesopause. Sekira 0,001% massa atmosfer terdapat pada lapisan ini.
Lapisan ini terletak pada ketinggian 85-500 km. Lapisan ini disebut juga
ionosfer karena terjadi ionisasi gas-gas oleh radiasi Matahari. Lapisan ini
mampu memantulkan gelombang radio sehingga alat-alat komunikasi seperti radio
dan televisi dapat beroperasi. Lapisan termosfer ditandai dengan kenaikan suhu
dari -100 derajat celcius sampai ribuan derajat celcius. Suhu pada lapisan
termosfer mengalami kenaikan seiring pertambahan ketinggian.
e. Eksosfer
Eksosfer adalah lapisan atmosfer yang
paling luar. Lapisan eksosfer terdapat pada ketinggian lebih dari 500 km. Batas
antara termosfer dengan eksosfer disebut termopause. Kandungan gas utama pada
lapisan eksosfer adalah hidrogen. Fenomena yang ditemui pada lapisan ini adalah
cahaya redup yang disebut zodiakal dan gegenschein. Cahaya tersebut dihasilkan
dari pantulan sinar Matahari oleh debu meteorit di angkasa. Pada lapisan
eksosfer hampir tidak terdapat gaya gravitasi sehingga semua benda
melayang-layang. Hal ini disebabkan oleh jaraknya yang sangat jauh dari inti
Bumi.
Lapisan Atmosfer
dan Karakteristiknya
Manusia,
hewan, dan tumbuhan tidak dapat bertahan hidup tanpa udara. Udara memiliki
peranan penting bagi kehidupan manusia, salah satunya untuk bernapas. Udara
yang dibutuhkan oleh manusia terdapat pada lapisan atmosfer.
1. Atmosfer
Atmosfer sering disebut selimut
pelindung bumi. Peranan penting atmosfer didukung oleh sifat-sifat dan
karakteristik yang dimiliki oleh tiap-tiap lapisannya. Ketinggian lapisan
atmosfer mencapai lebih dari 1000 km. Atmosfer terbentuk bersamaan dengan
pembentukan Bumi.
a. Pengertian
dan Komposisi Atmosfer
Dalam bahasa
Yunani, atmosfer berasal dari kata atmo yang berarti uap
dan sphere yang berarti lapisan. Oleh karena itu, atmosfer
diartikan sebagai lapisan udara yang menyelubungi Bumi. Atmosfer terdiri atas
beberapa lapisan. Batas antarlapisan atmosfer tidak diketahui secara pasti.
Meskipun demikian, transisi antarlapisan dapat diketahui dari perubahan sifat
secara bertahap seiring dengan bertambahnya ketinggian.
Atmosfer tersusun oleh kumpulan gas yang
tidak terlihat. Komponen gas penyusun atmosfer, yang Nitrogen sebesar 78 %,
Oksigen sebesar 20,95 %, Argon sebesar 0,93 %. Karbon dioksida sebesar 0,03 %,
dan Neon sebesar 0,0018%. Lima gas tersebut merupakan komponen yang paling
dominan di atmosfer. Gas-gas lain yang terdapat di atmosfer dalam volume kecil
antara lain helium, ozon, hidrogen, kripton, xenon, dan metan.
b.
Sifat-Sifat Atmosfer
Atmosfer merupakan lapisan udara yang
menyelubungi Bumi. Udara tidak dapat dilihat dan diraba. Meskipun demikian,
udara memiliki sifat-sifat fisik sebagai berikut.
1. Tidak dapat dilihat, tidak berwarna,
dan tidak berbau. Atmosfer hanya dapat dirasakan dalam bentuk angin.
2. Memiliki massa sehingga dapat
menghasilkan tekanan.
3. Bersifat transparan dalam beberapa
bentuk radiasi.
4. Bersifat elastis dan dinamis (dapat
mengembang dan mengerut) sehingga dapat bergerak dan berpindah.
c. Manfaat
Atmosfer
Atmosfer merupakan lapisan udara yang
memberikan manfaat bagi kehidupan di Bumi. Beberapa manfaat atmosfer sebagai
berikut.
1. Melindungi Bumi dari radiasi sinar
ultraviolet yang membahayakan kehidupan makhluk di Bumi.
2. Melindungi Bumi dari jatuhnya
benda-benda angkasa, misalnya meteor.
3. Menjadi tempat penelitian di bidang
meteorologi dan klimatologi, seperti prakiraan cuaca.
4. Menjadi tempat terjadinya gejala
cuaca, seperti pembentukan awan, hujan, petir, dan angin.
5. Berperan di bidang komunikasi karena
dapat memantulkan gelombang radio.
6. Menjadi tempat pembentukan awan dan
berlangsungnya hujan.
7. Sebagai sarana berlangsungnya
pembakaran karena udara mengandung oksigen.
8. Mengatur suhu Bumi sehingga tidak
terlalu panas pada siang hari dan dingin pada malam hari.
2. Lapisan
Penyusun Atmosfer
Atmosfer tersusun dari beberapa lapisan.
Lapisan-lapisan penyusun atmosfer memiliki karakteristik dan ketebalan yang
tidak sama. Karakteristik tiap-tiap lapisan atmosfer dapat dimanfaatkan oleh
manusia untuk mendukung kelangsungan kehidupan. Lapisan penyusun atmosfer
sebagai berikut.
a. Troposfer
Troposfer adalah lapisan penyusun
atmosfer yang letaknya paling dekat dengan permukaan bumi. Sekira 80% massa
atmosfer terdapat pada lapisan ini. Ketinggian lapisan troposfer di Permukaan
Bumi tidak sama. Ketinggian troposfer di daerah kutub sekira 8 km, di daerah
khatulistiwa 16 km, dan di daerah. Lintang tinggi sekira 12 km. Pada lapisan
troposfer berlaku hukum gradien geotermis, yaitu semakin tinggi suatu tempat
suhunya semakin dingin. Setiap kenaikan ketinggian 100 m terjadi penurunan suhu
sekira 0,6-1 derajat celcius. Peristiwa yang terjadi di lapisan troposfer
antara lain awan, hujan, petir, dan tempat mengudara pesawat terbang.
b. Stratosfer
Stratosfer adalah lapisan yang terletak
di atas lapisan troposfer. Batas antara lapisan troposfer dan stratosfer
disebut tropopause. Sekira 19,9% massa atmosfer terdapat pada lapisan ini.
Lapisan stratosfer terletak pada ketinggian 15-55 km. Pada lapisan stratosfer
berlaku hukum isotermis, yaitu suhu udara bertambah tinggi seiring dengan
naiknya ketinggian tempat. Kenaikan suhu disebabkan oleh adanya lapisan ozon
pada ketinggian 20 km. Lapisan ozon mampu menyerap radiasi ultraviolet dari
Matahari.
c. Mesosfer
Mesosfer adalah lapisan yang terletak di
atas lapisan stratosfer. Batas antara lapisan troposfer dan mesosfer disebut
stratopause. Sekira 0,999% massa atmosfer terdapat pada lapisan ini. Lapisan
mesosfer terdapat pada ketinggian 55-80 km. Pada lapisan mesosfer kembali
berlaku hukum geotermis. Penurunan suhu yang terjadi sebesar 0,4 derajat
celcius setiap kenaikan 100 m. Suhu terendah pada lapisan ini dapat mencapai
-100 derajat celcius. Massa udara dingin tersebut mampu membakar meteor dan
benda langit lain yang hendak masuk ke Bumi. Pada Mesosfer terdapat lapisan
yang bermuatan listrik pada ketinggian 70 km. Kondisi ini mengakibatkan
terjadinya fenomena awan pijar yang berasal dari uap air atau debu meteor.
d. Termosfer
Termosfer adalah lapisan yang terletak
di atas lapisan mesosfer. Batas antara lapisan mesosfer dengan termosfer
disebut mesopause. Sekira 0,001% massa atmosfer terdapat pada lapisan ini.
Lapisan ini terletak pada ketinggian 85-500 km. Lapisan ini disebut juga
ionosfer karena terjadi ionisasi gas-gas oleh radiasi Matahari. Lapisan ini
mampu memantulkan gelombang radio sehingga alat-alat komunikasi seperti radio
dan televisi dapat beroperasi. Lapisan termosfer ditandai dengan kenaikan suhu
dari -100 derajat celcius sampai ribuan derajat celcius. Suhu pada lapisan
termosfer mengalami kenaikan seiring pertambahan ketinggian.
e. Eksosfer
Eksosfer adalah lapisan atmosfer yang
paling luar. Lapisan eksosfer terdapat pada ketinggian lebih dari 500 km. Batas
antara termosfer dengan eksosfer disebut termopause. Kandungan gas utama pada
lapisan eksosfer adalah hidrogen. Fenomena yang ditemui pada lapisan ini adalah
cahaya redup yang disebut zodiakal dan gegenschein. Cahaya tersebut dihasilkan
dari pantulan sinar Matahari oleh debu meteorit di angkasa. Pada lapisan
eksosfer hampir tidak terdapat gaya gravitasi sehingga semua benda
melayang-layang. Hal ini disebabkan oleh jaraknya yang sangat jauh dari inti
Bumi.
Lapisan Atmosfer
dan Karakteristiknya
Manusia,
hewan, dan tumbuhan tidak dapat bertahan hidup tanpa udara. Udara memiliki
peranan penting bagi kehidupan manusia, salah satunya untuk bernapas. Udara
yang dibutuhkan oleh manusia terdapat pada lapisan atmosfer.
1. Atmosfer
Atmosfer sering disebut selimut
pelindung bumi. Peranan penting atmosfer didukung oleh sifat-sifat dan
karakteristik yang dimiliki oleh tiap-tiap lapisannya. Ketinggian lapisan
atmosfer mencapai lebih dari 1000 km. Atmosfer terbentuk bersamaan dengan
pembentukan Bumi.
a. Pengertian
dan Komposisi Atmosfer
Dalam bahasa
Yunani, atmosfer berasal dari kata atmo yang berarti uap
dan sphere yang berarti lapisan. Oleh karena itu, atmosfer
diartikan sebagai lapisan udara yang menyelubungi Bumi. Atmosfer terdiri atas
beberapa lapisan. Batas antarlapisan atmosfer tidak diketahui secara pasti.
Meskipun demikian, transisi antarlapisan dapat diketahui dari perubahan sifat
secara bertahap seiring dengan bertambahnya ketinggian.
Atmosfer tersusun oleh kumpulan gas yang
tidak terlihat. Komponen gas penyusun atmosfer, yang Nitrogen sebesar 78 %,
Oksigen sebesar 20,95 %, Argon sebesar 0,93 %. Karbon dioksida sebesar 0,03 %,
dan Neon sebesar 0,0018%. Lima gas tersebut merupakan komponen yang paling
dominan di atmosfer. Gas-gas lain yang terdapat di atmosfer dalam volume kecil
antara lain helium, ozon, hidrogen, kripton, xenon, dan metan.
b.
Sifat-Sifat Atmosfer
Atmosfer merupakan lapisan udara yang
menyelubungi Bumi. Udara tidak dapat dilihat dan diraba. Meskipun demikian,
udara memiliki sifat-sifat fisik sebagai berikut.
1. Tidak dapat dilihat, tidak berwarna,
dan tidak berbau. Atmosfer hanya dapat dirasakan dalam bentuk angin.
2. Memiliki massa sehingga dapat
menghasilkan tekanan.
3. Bersifat transparan dalam beberapa
bentuk radiasi.
4. Bersifat elastis dan dinamis (dapat
mengembang dan mengerut) sehingga dapat bergerak dan berpindah.
c. Manfaat
Atmosfer
Atmosfer merupakan lapisan udara yang
memberikan manfaat bagi kehidupan di Bumi. Beberapa manfaat atmosfer sebagai
berikut.
1. Melindungi Bumi dari radiasi sinar
ultraviolet yang membahayakan kehidupan makhluk di Bumi.
2. Melindungi Bumi dari jatuhnya
benda-benda angkasa, misalnya meteor.
3. Menjadi tempat penelitian di bidang
meteorologi dan klimatologi, seperti prakiraan cuaca.
4. Menjadi tempat terjadinya gejala
cuaca, seperti pembentukan awan, hujan, petir, dan angin.
5. Berperan di bidang komunikasi karena
dapat memantulkan gelombang radio.
6. Menjadi tempat pembentukan awan dan
berlangsungnya hujan.
7. Sebagai sarana berlangsungnya
pembakaran karena udara mengandung oksigen.
8. Mengatur suhu Bumi sehingga tidak
terlalu panas pada siang hari dan dingin pada malam hari.
2. Lapisan
Penyusun Atmosfer
Atmosfer tersusun dari beberapa lapisan.
Lapisan-lapisan penyusun atmosfer memiliki karakteristik dan ketebalan yang
tidak sama. Karakteristik tiap-tiap lapisan atmosfer dapat dimanfaatkan oleh
manusia untuk mendukung kelangsungan kehidupan. Lapisan penyusun atmosfer
sebagai berikut.
a. Troposfer
Troposfer adalah lapisan penyusun
atmosfer yang letaknya paling dekat dengan permukaan bumi. Sekira 80% massa
atmosfer terdapat pada lapisan ini. Ketinggian lapisan troposfer di Permukaan
Bumi tidak sama. Ketinggian troposfer di daerah kutub sekira 8 km, di daerah
khatulistiwa 16 km, dan di daerah. Lintang tinggi sekira 12 km. Pada lapisan
troposfer berlaku hukum gradien geotermis, yaitu semakin tinggi suatu tempat
suhunya semakin dingin. Setiap kenaikan ketinggian 100 m terjadi penurunan suhu
sekira 0,6-1 derajat celcius. Peristiwa yang terjadi di lapisan troposfer
antara lain awan, hujan, petir, dan tempat mengudara pesawat terbang.
b. Stratosfer
Stratosfer adalah lapisan yang terletak
di atas lapisan troposfer. Batas antara lapisan troposfer dan stratosfer
disebut tropopause. Sekira 19,9% massa atmosfer terdapat pada lapisan ini.
Lapisan stratosfer terletak pada ketinggian 15-55 km. Pada lapisan stratosfer
berlaku hukum isotermis, yaitu suhu udara bertambah tinggi seiring dengan
naiknya ketinggian tempat. Kenaikan suhu disebabkan oleh adanya lapisan ozon
pada ketinggian 20 km. Lapisan ozon mampu menyerap radiasi ultraviolet dari
Matahari.
c. Mesosfer
Mesosfer adalah lapisan yang terletak di
atas lapisan stratosfer. Batas antara lapisan troposfer dan mesosfer disebut
stratopause. Sekira 0,999% massa atmosfer terdapat pada lapisan ini. Lapisan
mesosfer terdapat pada ketinggian 55-80 km. Pada lapisan mesosfer kembali
berlaku hukum geotermis. Penurunan suhu yang terjadi sebesar 0,4 derajat
celcius setiap kenaikan 100 m. Suhu terendah pada lapisan ini dapat mencapai
-100 derajat celcius. Massa udara dingin tersebut mampu membakar meteor dan
benda langit lain yang hendak masuk ke Bumi. Pada Mesosfer terdapat lapisan
yang bermuatan listrik pada ketinggian 70 km. Kondisi ini mengakibatkan
terjadinya fenomena awan pijar yang berasal dari uap air atau debu meteor.
d. Termosfer
Termosfer adalah lapisan yang terletak
di atas lapisan mesosfer. Batas antara lapisan mesosfer dengan termosfer
disebut mesopause. Sekira 0,001% massa atmosfer terdapat pada lapisan ini.
Lapisan ini terletak pada ketinggian 85-500 km. Lapisan ini disebut juga
ionosfer karena terjadi ionisasi gas-gas oleh radiasi Matahari. Lapisan ini
mampu memantulkan gelombang radio sehingga alat-alat komunikasi seperti radio
dan televisi dapat beroperasi. Lapisan termosfer ditandai dengan kenaikan suhu
dari -100 derajat celcius sampai ribuan derajat celcius. Suhu pada lapisan
termosfer mengalami kenaikan seiring pertambahan ketinggian.
e. Eksosfer
Eksosfer adalah lapisan atmosfer yang
paling luar. Lapisan eksosfer terdapat pada ketinggian lebih dari 500 km. Batas
antara termosfer dengan eksosfer disebut termopause. Kandungan gas utama pada
lapisan eksosfer adalah hidrogen. Fenomena yang ditemui pada lapisan ini adalah
cahaya redup yang disebut zodiakal dan gegenschein. Cahaya tersebut dihasilkan
dari pantulan sinar Matahari oleh debu meteorit di angkasa. Pada lapisan
eksosfer hampir tidak terdapat gaya gravitasi sehingga semua benda
melayang-layang. Hal ini disebabkan oleh jaraknya yang sangat jauh dari inti
Bumi.